Apakah sejak kecil lo termasuk orang yang memiliki cita-cita yang tinggi? Presiden, pilot, Dokter dll, maka hal ini yang akan penulis bahas dalam postingan kali ini, cek it dot!
Apabila kita ikut ada acara keluarga atau pertemuan dimana hadir banyak
anak kecil. Apa yang sering kita
tanyakan kepada mereka. “Namanya siapa? Kelas berapa? Kalau besar mau jadi apa?
Dengan semangat anak-anak akan menjawab namanya, kelasnya dan cita-citanya.
Namun mengapa setelah dewasa kita kehilangan energi. Setiap orang, termasuk kita memiliki energi untuk menjadi orang hebat saat masih
anak-anak. Kita ingin menjadi pilot, dokter, astronot, insinyur, pengusaha
hebat, bahkan mungkin presiden.
Lalu, ketika kita dewasa, hidup mulai mempengaruhi kita. Para pecundang dan orang yang penakut mulai melecehkan
mimpi-mimpi Kita. Kekecewaan mulai hadir dalam kehidupan Kita. Kehidupan mulai
menyakiti dan merendahkan Kita. Ironisnya, Kita mulai termakan propagkita
bahwa Kita sebaiknya tidak perlu berpikir yang muluk dan tinggi.
“Biarkanlah hidup mengalir seperti air, toh setiap air yang mengalir pasti akan
menuju ke laut” nasehat yang terdengar indah namun menyesatkan. Tidak semua air
mengalir ke laut ada juga yang ke comberan atau septic tank.
Hidup Kita bila tidak diarahkan juga bisa berakhir di tempat yang kotor
layaknya comberan atau septic tank.
Kita diciptakan oleh Sang Pencipta
bukan untuk menjadi “sampah” bagi masyarakat. Kita diciptakan untuk mampu
bersinar, memberi manfaat buat banyak orang. Kita di dunia diciptakan untuk
menemukan kehidupan terbaik Kita, takdir penting yang akan mengarahkan dan
menggerakkan hidup Kita. Tuhan hanya memberikan berbagai fasilitas dan sarana,
tetapi Kitalah yang harus menentukan dan menetapkan kehidupan terbaik yang Kita
impikan. Kehidupan nan indah, menggairahkan serta berarti sehingga Kita
bersedia menghabiskan waktu untuk meraih dan memperjuangkannya.
Saya sebagai penulis pun tidak tahu takdir terbaik apa yang hendak saya wujudkan di dalam hidup saya.
Tugas kitalah untuk mengetahuinya melalui
beberapa kali menulis dalam proposal hidup, refleksi, instropeksi, pertimbangan
yang mendalam, dan mungkin mendiskusikan dengan orang-orang yang kita hormati dan segani. Namun yakinlah bahwa saya tahu
ketika kita menemukan kehidupan terbaik yang
ingin kita raih, kita akan
bangun setiap pagi dengan gairah dan semangat yang membara. kita tidak akan pernah berhenti dan bermalas-malasan. Kita akan merasakan kepuasan batin yang mungkin selama ini hilang
dalam hidup kita. Hidup kita terasa lebih hidup, itu karena kita sudah menetapkan kehidupan terbaik yang ingin kita raih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar